Judul : Hubungan Media (Konsep dan Aplikasi)
Penulis : Nurudin
Penulis : Nurudin
Penerbit : PT Rajagrafindo Persada
Terbit : Juli 2008
Tebal : xiii, 174 halaman
Peresensi: Erik Purnama Putra
Terbit : Juli 2008
Tebal : xiii, 174 halaman
Peresensi: Erik Purnama Putra
Perusahaan
maupun institusi (lembaga) yang hidup di era modern seperti sekarang
tidak akan bisa survive dan berkembang dalam menghadapi persaingan
tanpa menggandeng media massa (cetak maupun elektronik). Pasalnya,
kekuatan sebuah media diyakini banyak kalangan mampu membangun image
positif sebuah institusi. Faktanya, semua perusahaan besar di dunia
seperti, Nokia, Microsoft, dan Yahoo, bisa menggurita dan dikenal
masyarakat luas berkat membangun jalinan dengan media.
Karena hidup
matinya sebuah perusahaan modern mutlak ditentukan hubungan perusahaan
melalui kemampuan public relations (PR) atau biasa disebut Hubungan
Masyarakat (Humas) dalam menjalankan tugasnya menggandeng media sebagai
partner untuk mendongkrak kinerja perusahaan.
Menurut Al & Laura Ries, dalam
bukunya The Fall of Advertising and The Rise of PR mengemukakan bahwa
untuk dapat memenangi kompetisi, satu-satunya cara untuk mengalahkan
kompetitor adalah dengan cara memenangkan pertempuran di media massa.
Perusahaan modern biasanya akan membentuk unit kerja yang bernama
public relations yang ditugaskan menjalin hubungan baik dengan media.
Pekerjaan
sebagai praktisi PR sangat berat karena membawa nama baik perusahaan.
Sehingga citra perusahaan dipertaruhkan betul di tangan PR. Jika Humas
mampu melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik, otomatis perusahaan
akan ikut terdongkrak citra positifnya di mata masyarakat. Karena itu,
keberadaan PR menjadi titik sentral bagi terbangunnya image
perusahaan.
Era
sekarang, di mana segalanya harus melibatkan media massa, maka PR yang
cerdik harus mencari celah untuk memaksimalkan adanya media massa bagi
keberadaan perusahaan. Pada intinya tugas merangkul media untuk
membesarkan perusahaan di mana bernaung tidak boleh tidak dilakukan.
Pasalnya jika PR mampu memenangkan pertempuran media, maka hal itu sama
saja perusahaan tersebut berhasil mengalahkan kompetitor dan
mendapatkan pasar yang diinginkan.
Bukti nyata
kekuatan PR modern dalam memenangkan pertempuran di media massa adalah
banyaknya Non Goverment Organization (NGO) atau Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) yang hidup dan berkembangnya ditentukan berkat jalinan
timbal balik dengan media. Greenpeace, World Wildlife Fund (WWF),
PETA, dan Amnesty International bisa menjadi LSM besar dan dikenal
masyarakat dunia berkat keberhasilannya menjalin hubungan khusus dengan
media yang senantiasa mempublikasikan setiap acaranya.
Al Ries
& Laura Ries dalam The Fall of Advertising and the Rise of PR,
mengemukakan, zaman periklanan sudah sampai di titik nadir, dan
digantikan perannya oleh PR. Hal itu terjadi karena sebagian besar iklan
saat ini cenderung tidak mencerdaskan, bahkan ada yang sampai
membodohi masyarakat (konsumen).
Karena itu,
tugas dan fungsi Humas adalah sebagai instrument yang berfungsi
menyampaikan keunggulan sebuah produk maupun jasa yang ditawarkan
perusahaan kepada masyarakat, yang diharapkan bisa membentuk citra
positif kepada pihak ketiga (target sasaran). Satu-satunya cara agar
tujuan perusahaan tersebut bisa terealisir adalah menggandeng dan terus
menjaga hubungan baik dengan pihak media.
Untuk itu,
media relations adalah wajib hukumnya bagi PR karena keuntungan
menjalin hubungan dengan media bisa berdampak pada meningkatnya brand
image, yang berujung pada meningkatnya produk atau jasa yang ditawarkan
perusahaan kepada konsumen atau pasar.
Jika dulu
iklan dipandang sebagai cara ampuh untuk membentuk citra perusahaan,
sekarang tidak lagi. Perusahaan yang berwawasan modern saat ini pasti
mengandalkan kemampuan Humas. Karena sekarang masyarakat cenderung
sudah cerdas dan selektif dalam menilai iklan yang dipasang di media.
Karena itu,
celah untuk dapat membentuk citra positif adalah dengan menerapkan
strategi public relathionship dengan media massa agar merek produk
maupun jasa yang ditawarkan dapat dipublikasikan dan dikenal hingga
masuk dalam benak masyarakat. Tanpa melibatkan media, mustahil bisa
dikenal masyarakat. Karena di tengah arus informasi yang cepat berubah
mustahil perusahaan maupun institusi bisa berkompetisi dan bersaing
tanpa menjalin hubungan baik dengan media.
Image
building sebuah lembaga merupakan hal mutlak yang harus selalu
dilakukan. Memang untuk mencapainya (pembentukan citra positif)
dibutuhkan kejelian strategi dari PR yang handal dalam ’menjinakkan’
media, dan juga sebuah cost yang tidak sedikit. Tetapi hasil yang bakal
ditimbulkan sangat luar biasa besar manfaatnya bagi perusahaan jika
dibandingkan hanya melalui pemasangan iklan semata.
Contoh
paling mutakhir kedahsyatan hubungan media adalah perusahaan Microsoft.
Padahal jika ditelisik lebih jauh, Bill Gates bersama Microsoft-nya
sedikit sekali mengalokasikan anggaran perusahaan untuk pemasangan
iklan di media massa. Tetapi satu yang membedakan Microsoft dengan
perusahaan lainnya di dunia ini adalah mereka dengan cerdas mampu
memanfaatkan jaringan media, dan terus menjaga hubungan baik..
Sederhana, tetapi dampaknya luar biasa positif bagi perkembangan
perusahaan.
Strategi yang tidak pernah ditinggalkan tersebut berdampak pada seringnya Microsoft dan Bill Gates muncul di pemberitaan. Dengan semakin seringnya muncul mereka di koran dan ditayangkan televisi, serta internet, Microsoft pun jadi semakin dikenal masyarakat dan memiliki citra positif di benak masyarakat. Hingga Microsoft menjadi acuan pertama karena paling diingat masyarakat ketika mereka akan membeli produk yang ditawarkan.
Hubungan
Media (Konsep dan Aplikasi) mencoba menyadarkan kita semua bahwa
keberadaan media sangat penting bagi keberlanjutan sebuah institusi
maupun perusahaan jika ingin memenangi kompetisi. Karena perusahaan
besar di dunia bisa menjadi leader dibanding kompetitornya bukan
lantaran berpromosi secara besar-besaran, melainkan dengan cara
menjalinan kerjasama apik dengan media.
Jika pembaca
adalah mahasiswa peminat kajian kehumasan, maupun orang yang kebetulan
bergelut sebagai praktisi PR buku ini menjadi pegangan wajib yang
harus dimiliki. Dari buku ini pembaca bisa memperoleh jawaban atas
berbagai pertanyaan seputar jalinan hubungan dengan media.
(Sumber: Malang Post, 29 Oktober 2008)
Alamat Penerbit: PT Rajagrafindo Persada Jl. Pelepah Hijau IV TN 1 no.
14-15, Kelapa Gading Permai, Jakarta 14240Telp/fax: (021) 4520951 –
4529409
http://nurudin.staff.umm.ac.id/buku-saya/hubungan-media-konsep-dan-aplikasi/
http://blogs.unpad.ac.id/fajriliani90/2011/03/29/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar