Halaman

Selasa, 29 Mei 2012

Teknik – Teknik Dasar yang Harus Dikuasi oleh Seorang Fotografer


 

“Fotografer datang paling awal dan pulang paling akhir”, adalah kalimat yang harus diterapkan kapanpun dan di manapun seorang fotografer bekerja. Secara kasat mata kerja seorang fotografer tampak seperti datang, memotret lalu pergi. Padahal sesungguhnya kerja di lapangan hanya sepersekian persen dari kerja total yang dilakukan oleh seorang fotografer. Bagian terbesar dari kerja ini justru terletak di dipersiapannya atau pra-produksi.


Agar foto dapat dilihat dengan enak,objek yang dihasilkan harus fokus. Seorang fotografer harus dibiasakan mengambil foto dalam keadaan under pressure agar matanya terlatih dalam melihat objek secara jernih. Saat sekarang kamera dan lensa sudah dilengkapi dengan fitur AF (Auto Focus) yang dapat membantu fotografer.

Persiapan yang paling mendasar adalah kemampuan teknis. Hal ini tidak bisa dipelajari dalam waktu singkat. Perlu waktu beberapa hari sampai bulan untuk menguasai teori fotografi dasr dan juga pengenalan pada alat yang dipakai. Pada pemakian lensa non otofocus, harus ada pembiasan dalam dalam memutar gelang fokus. Ada lensa yang memutar searah jarum jam untuk mendapatkan fokus yang tak terhingga, namun ada yang sebaliknya. Lampu kilat dari dua jenis dengan merek yang samapun sering punya aturan penyetelan yang berbeda. Pendeknya seorang fotografer harus sangat kenal dengan benda-benda yang akan dipakainya. Hal terpenting yang harus diingat adalah kerja, kerja seorang fotografer tidak kenal waktu. Kejadian yang harus dipotret bisa datang kapanpun. 

Maka, akan sangat berguna bagi seorang fotografer untuk datang awal sebelum waktu pemotretan. Ini beguna untuk berjaga-jaga bila ada sesuatu kekurangan pada alat yang dibawanya.Tidak hanya itu,  seorang fotografer harus menguasai teknik-teknik dasar fotografi yang mempengaruhi kualitas gambar foto yang diambilnya. Teknik-teknik dasar fotografi itu adalah:

1. Composition atau Angle (sudut pandang)
Untuk menghasilkan foto yang menarik diperlukan keberanian untuk meletakan objek foto tidak selalu ditengah frame kamera. Biasanya para pemula sering terpaku dengan teori-teori yang pernah diketahui. Padahal dengan meletakan objek d ipojok frame juga akan menarik asal dapat menyatu dengan elemen yang ada disekitar objek. Setiap fotografer mempunyai cara yang berbeda dalam mengambil kondisi/angle, itu semua tergantung dari sense of art dan banyak memotret.

2. Deph of Field (ketajaman)
Seorang fotografer harus dapat menemukan ketajaman objek yang akan dijepretnya. Apakah objek tersebut dibuat fokus semuanya atau hanya objek utama yang fokus sedangkan objek yang lainnya tidak.

3. Exposure (pencahayaan)
Hasil sebuah foto sangat ditentukan oleh pencahayaan yang ada. Foto yang baik adalah foto dengan pencahayaan yang pas, tidak under dan over exposure.

4. Focus (fokus)
Seorang fotografer juga harus selalu dalam keadaan siap. Kondisi selalu siap ini bisa dicapai oleh seorang jurnalis foto jika mampu mendisiplinkan diri untuk mengembalikan segala sesuatu pada tempatnya dan pada kondisi terbaiknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar